Membincang Orang-Orang Hebat di Café Baca

Bertempat di Al Hikmah Center kawasan Darrasa kota Cairo, acara Cafe Baca yang sempat tertunda pada hari jum’at akhirnya bisa terselenggara dengan lancar pada hari selasanya, 18 November 2014. Setelah shalat maghrib berjamaah, Mas. Khalil sebagai MC mempersilahkan Mas. Sirajul Hikam untuk memimpin yasinan guna mendoakan para Kyai, Asatidz dan Masyayikh. Setelah pembacaan Yasisn selesai, MC meminta Mas. Dede Suandi untuk menjadi moderator memandu acara Cafe Baca.

Cafe Baca adalah acara dwi mingguan Forum Al Hikmah Mesir. Acara ini bertujuan untuk sharing wawasan atas buku-buku non mukarar yang telah dibaca. Pada setiap pertemuan, dua orang dari anggota forum ditugasi untuk menyampaikan buku bacaanya. Minggu ini dua petugas yang mendapatkan giliran untuk mempresentasikan buku bacaanya adalah Mas. Sutanto dan Mas. Agung Saputro. Keduanya merupakan mahasiswa faklultas Syariah Islamiyah dan juga sama-sama membaca biografi orang-orang hebat yang dimiliki oleh umat Islam

Pada sesi pertama, Mas. Dede sebagai moderator memberikan kesempatan kepada Mas. Tanto untuk menyampaikan materinya. Buku yang dipresentasikan berjudul Tarajim Sayidat Baiti Nubuwah karangan Aisyah Abdurrahman seorang Dukturah kelahiran Dimyat, Mesir pada tahun 1913. Mas. Tanto memulai pemaparan dengan mengatakan kalau buku yang ia baca ini, ia ketahui dari salah satu teman facebooknya yang suatu hari mengeshare tentang buku tersebut. Dia juga menambahkan kalau membaca biografi orang hebat itu sangat penting. Bahkan dalam resensi yang dia tulis, Mas. Tanto mengatakan, “Salah satu hal yang menyebabkan barat maju adalah penghormatan mereka terhadap tokoh besar yang mereka miliki. Dengan bermacam cara, mereka mengenalkan para tokoh besar tersebut kepada para pemudanya. Mereka membuat jalan-jalan dengan nama-nama tokoh tersebut, menuliskan biografinya , membuatkan filmnya serta membuatkan patung-patungnya. Bahkan ketika mereka merasa kurang dengan tokoh hebat yang bisa dijadikan panutan, mereka mencipatakn tokoh-tokoh fiksi  yang super hero seperti yang  kita kenal, ada Spiderman, Supermen, X men, Batman dan yang lainnya yang hampir semua nama ini tidak asing di telinga kita orang-orang muslim”.

Melihat kenyataan banyak orang muslim yang lebih mengenal tokoh-tokoh fiktif ini, maka membaca biografi tentang perempuan-perempuan mulia yang hidup mendampingi Rasulullah adalah upaya agar kita lebih dekat lagi dengan mereka Radhiyallahu ‘anhunna Jami’an. Salah satu episode menarik dalam kehidupan rumah tangga Rasulullah yang Mas Tanto kisahkan adalah kecemburuan Sayidah ‘Aisyah kepada sayidah Khadijah. Juga cerita tentang Ibunda Rasulullah yang sangat khawatir mendengar kabar tentang Abdullah yang akan disembelih demi memenuhi Nadzar bapaknya.

Sesi kedua, Mas. Agung memulainya dengan mempersilahkan kepada audience untuk  membaca resensi yang telah ditulisnya. Buku yang akan dipresentasikan berjudul Ma’a al A`immah al Arba’ah al Mujtahidin ‘Abro az Zaman. Setelah lima menit suasana hening, dengan penuh semangat berapi-api Mas. Agung mentanbih kepada semua yang hadir bahwa banyak kesalahan dalam penyebutan nama aimah madzhahib al arba’ah. Dia mencontohkan penyebutan Imam Abu Hanifah dengan Imam Hanafi yang mana masing-masing memiliki makna yang berbeda. 

Dalam resensi yang ditulis, Mas. Agung mengatakan, “Mengetahui siapa seseorang, sangat berpengaruh pada sikap kita kepadanya. Umumnya, seseorang akan bersikap hormat saat berhadapan dengan orang yang ia kenal sebagai orang alim dan akan bersikap biasa saja saat berhadapan dengan orang yang tidak ia kenal, walaupun sebenarnya dia juga alim. Sehingga, sangat penting kiranya kita mengetahui sifat, akhlak, kebiasaan dan lini kehidupan para Imam Madzhab 4, yang mana madzhab mereka Rahimahumullah telah hidup sebagai penerang bagi umat Islam selama lebih dari 1000 tahun”

Setelah kedua petugas memaparkan masing-masing materinya, para audience dengan penuh antusias berebut minta tanya atau sekedar share pengetahuan yang berhubungan dengan buku yang telah dipresentasikan. Acara selesai jam 8 malam waktu Kairo. Satu persatu para anggota forum meninggalkan Al Hikmah Center, pulang ke kost atau asramanya  masing-masing. 




Previous
Next Post »