Sebuah Perjalanan
Wahai Anakku. Dunia ini bagaikan samudra, dimana banyak ciptaan ciptaanya yang tenggelam. Maka jelajahilah dunia ini dengan menyebut nama Allah swt. Jadikan ketakutanmu padaNya sebagai kapal – kapal yang menyelamatkanmu, kembangkanlah keimanan sebagai layarmu, logika sebagai pendayung kapalmu, ilmu pengetahuan sebagai nahkoda perjalananmu, dan kesabaran sebagai jangkar dalam setiap badai cobaan” Ali bin Abi Thalib RA.

            Tidak semua orang yang telah melakukan sebuah perjalanan atau kunjungan mendapatkan hal – hal yang bermakna, berkesan dan bermanfaat untuk pribadi atau orang lain. Karena setiap kita memiliki cara yang berbeda dalam menjalani dan memaknainya, sehingga apa yang bisa dipetik dari sebuah perjalanan akan tampak beda; baik, buruk dan susah, senang atau indah dan menyebalkan. Beruntunglah mereka yang selalu terbuka pikiranya dan ingin terus memaknai pada setiap perjalanan yang dia alami dan rasakan, meskipun itu sebuah perjalanan kecil.

            Beruntung sekali bagi seseorang yang belajar di Kairo Mesir. Karena pastinya dia dapat melakukan sebuah perjalanan atau bahkan lebih banyak untuk melihat dan mengunjungi tempat – tempat peninggalan bersejarah peradaban manusia, mulai dari peninggalan zaman Fir’aun sampai zaman keislaman.

Salah satu peninggalan peradaban dan warisan Islam yang masih tetap kokoh berdiri dan  terjaga hingga kini adalah masjid Al Azhar. Kita bisa melihat halaman terbuka yang luas, tempat para ulama – ulama terdahulu berbagi ilmu, salah satunya yang terkenal adalah Ibnu Khaldun yang pernah berbagi ilmu dengan mereka. Dan juga kita bisa melihat setiap ruwaq – ruwaq atau sudut ruangannya yang menyimpan banyak warisan keilmuan yang agung nan luhur, serta peninggalan bangunan dan tempat bersejarah nan megah sejak zaman dinasti Fatimiah Syi’ah ini

            Kalau saja kita mau melihat lebih jauh warisan kebudayaan dan peradaban Islam dibumi Kinanah ini, maka tidak akan ada habisnya dan mata ini akan terpesona oleh peninggalan para raja – raja yang telah berkuasa pada zamanya . Dari raja Al Muiz Lidinillah sampai raja Al Hakim Bi Amrillah pada dinasti Fatimiyah Syiah, meninggalkan bangunan masjid Hakim Biamrillah yang begitu besar dan luas ukuran pelataran di dalamnya, juga masjid kecil Al Aqmar yang begitu indah dan eksotik pada arsitekturnya, serta masjid Al Azhar yang dulu dibangun oleh panglima perang Jauhar As Siqly atas perintah sang raja dan juga peninggalan lainya disekitar jalan Muiz Lidinillah.

            Adapun peninggalan dinasti lainya yang tak kalah hebat dan luar biasa adalah dinasti Ayyubiah. Sebuah dinasti yang dirintis oleh beliau panglima besar Islam Sholahuddin Al Ayyubi yang telah merebut Palestina dari pasukan perang salib. Sebuah benteng besar pertahanan yang kokoh dan kuat telah dibangun olehnya dan keturunanya untuk melindungi dari tentara perang Salib, tepatnya di kompleks masjid Citadel Ali Pasha yang mengelilinginya diatas bukit batu.. Citadel yang terkenal sangat indah dimalam hari. Tidak hanya karena bentuk bangunan masjidnya yang megah, tapi juga bentuk ornament kubah yang ada didalamnya serta lampu hias yang begitu indah, apalagi dimalam hari yang terlihat mempesona dari jauh, karena lampu – lampu berwarna biru ungu menyinari kubah serta menaranya.

            Peninggalan dinasti lainya adalah dinasti Mamluk Bahri dan Burji, dengan masjid dan menara yang menjulang tinggi, indah dan eksotik karena dipenuh dengan ornament yang mencolok dan berbeda dari menara masjid peninggalan dinasti sebelumnya. Masjid Nashir ibn Qolawun yang memiliki menara segi empat yang unik dan indah dari menara lainya, masjid Baybars, masjid Agha Silahdar dengan kubah – kubah kecil didalamnya yang menyerupai masjid Hangia Shopia di Istanbul Turki, serta masjid dan madrasah Qunsu Al Ghuri yang tidak kalah cantik, indah pada ornament dan bentuk dalamnya.

            Dari peninggalan peradaban Islam itu semua, pasti setiap kita terlintas sebuah perasaan kagum dan bangga, atau lebih dari itu semua. Didalam pikiran kita akan muncul sebuah tanda tanya, bagaimana dulu mereka membangun peradaban Islam ini dengan peninggalan – peninggalanya yang tampak begitu indah dan eksotis. Pastinya bukan sembarang orang yang mampu membangun masjid – masjid megah dan benteng kokoh ini semua, serta para penguasa dan raja – raja pada zamanya. Atau bahkan muncul sebuah pertanyaan apakah yang mendasari, melandasi peradaban dan peninggalan Islam ini, jawaban pastinya Islam itu sendiri.

            Ini semua hanya sekelumit cerita yang semoga bisa menggambarkan, mengaplikasikan sebagian pesan beliau sahabat Ali Bin Abi Thalib RA, yaitu menjelajahi bagian kecil bumi ini yang punya banyak peninggalan dan peradaban Islam yang megah nan menyejarah hingga saat ini. Melihat – lihat sesuatu dan menemukan hal – hal yang belum pernah diketahui sebelumnya, serta mendapatkan pengalaman baru yang tidak akan diperoleh kecuali dengan melakukan dan menjalaninya. Tidak hanya itu saja, setiap perjalanan pasti akan melahirkan sebuah pertemuan dengan seorang kawan yang baru, sebagai ganti teman – teman yang ditinggal pergi.
           

               
Previous
Next Post »